August 23, 2025
Yee Sang

Kalau kamu pernah diajak makan malam saat perayaan Imlek, pasti nggak asing sama yang namanya Yee Sang. Jujur, pertama kali saya lihat makanan ini, saya sempat bingung. Di meja panjang penuh Culinary khas Tionghoa, ada satu piring besar berisi sayur-sayuran warna-warni, irisan ikan mentah, kacang, wijen, kerupuk, dan saus manis asam gurih. Awalnya saya pikir itu cuma salad biasa, tapi ternyata Salad ini punya makna yang jauh lebih dalam.

Yee Sang sering disebut juga Prosperity Toss Salad. Hidangan ini identik dengan Tahun Baru Imlek, terutama di Malaysia dan Singapura, walaupun sekarang sudah banyak juga di Indonesia. Tradisinya bukan sekadar makan, tapi juga ada ritualnya. Semua orang di meja akan mengangkat sumpit tinggi-tinggi, lalu mengaduk Yee Sang sambil mengucapkan doa dan harapan baik.

Ada satu momen yang bikin saya ngakak waktu pertama kali ikutan. Saya terlalu semangat “melempar” Salad ini sampai wortel dan lobak beterbangan ke meja sebelah. Tapi justru itulah serunya. Katanya semakin tinggi lemparannya, semakin tinggi juga rezeki yang bakal datang. Jadi kalau agak berantakan, nggak masalah. Malah katanya itu pertanda bagus.

Mengapa Yee Sang Sangat Populer?

Resep Yee Sang Salad Khas Imlek | IDN Times

Banyak yang bilang Salad ini itu bukan sekadar makanan, tapi tradisi sosial. Dan saya setuju banget. Popularitasnya nggak hanya karena rasanya unik, tapi karena momen kebersamaannya Wikipedia.

Bayangkan, satu meja besar, keluarga atau teman ngumpul, semua rebutan sumpit panjang, teriak-teriak bareng “Huat ah!” atau doa lainnya. Itu suasana yang susah banget diganti sama makanan lain.

Selain itu, Salad ini juga populer karena filosofinya kuat. Setiap bahan punya makna:

  • Ikan salmon segar → melambangkan kelimpahan rezeki.

  • Wortel parut → melambangkan kemakmuran.

  • Lobak putih → melambangkan kehidupan yang panjang.

  • Saus plum manis → melambangkan keharmonisan.

  • Kerupuk renyah → melambangkan emas dan kekayaan.

Jadi, nggak cuma makan, tapi ada doa yang tersembunyi di setiap suapan. Saya rasa inilah yang bikin Salad ini selalu dicari orang saat Imlek tiba.

Keunikan dari Kuliner Yee Sang

Menurut saya, ada tiga hal yang bikin Salad ini itu unik dibanding kuliner lain.

1. Ritual Tossing (Lo Hei)
Serius, saya nggak pernah nemuin makanan lain yang dimakan dengan cara “dilempar-lempar” bareng. Biasanya kita diajarin sopan di meja makan, tapi di sini justru makin ramai makin bagus. Itu unik banget.

2. Kombinasi Rasa dan Tekstur
Kalau kamu suka salad biasa, Salad ini ini levelnya lebih kompleks. Ada rasa manis, asam, gurih, segar, bahkan renyah. Gigitan pertama selalu bikin kaget karena semua rasa seolah menari di lidah.

3. Filosofi Tersirat
Uniknya lagi, setiap orang punya doa sendiri ketika melempar. Ada yang doa supaya rezeki lancar, ada yang doa dapat jodoh, bahkan ada yang doa supaya proyek kerjaan kelar tepat waktu. Jadi Salad ini seperti ritual penuh harapan yang dibungkus dalam bentuk kuliner.

Apa yang Membuat Yee Sang Disukai?

Yee Sang – Kuliner Rahasia Rezeki Berlimpah – Makanmana

Kalau ditanya kenapa orang suka Salad ini, saya akan jawab karena perasaan yang ditinggalkan setelah makan. Rasanya mungkin enak, tapi bukan sekadar soal rasa. Lebih ke pengalaman emosionalnya.

Saya pernah ikut acara Imlek di rumah teman yang keluarganya masih memegang teguh tradisi. Setelah tossing Yee Sang, mereka saling bertukar doa dan tawa. Saya yang cuma “tamu numpang” aja ikut merasa hangat. Jadi bukan cuma perut yang kenyang, hati juga ikutan penuh.

Selain itu, Salad ini juga fleksibel. Nggak harus selalu pakai ikan mentah. Ada versi vegetarian, ada juga yang pakai abalone, bahkan ada restoran kreatif yang bikin versi buah tropis. Inovasi inilah yang bikin Salad ini nggak pernah membosankan.

Resep Membuat Yee Sang

Nah, buat kamu yang penasaran pengen coba bikin sendiri, saya pernah coba resep sederhana ini di rumah. Jujur aja, pertama kali agak ribet karena banyak bahan parut-parutan, tapi hasilnya seru banget.

Bahan Utama:

  • 200 gram salmon segar, diiris tipis (atau bisa ganti dengan ikan lain/versi vegetarian pakai jamur enoki).

  • 1 buah wortel, serut panjang.

  • 1 buah lobak putih, serut panjang.

  • 1 buah ketimun, serut panjang.

  • 50 gram kol ungu, iris halus.

  • 50 gram jahe acar merah.

  • 2 sdm kacang tanah sangrai, cincang kasar.

  • 1 sdm wijen sangrai.

  • Kerupuk warna-warni secukupnya.

Saus Plum Manis:

  • 4 sdm saus plum.

  • 1 sdm madu.

  • 1 sdm minyak wijen.

  • 1 sdt cuka apel.

  • Sedikit garam.

Cara Membuat:

  1. Tata semua sayuran serut melingkar di piring besar, atur warnanya biar cantik.

  2. Letakkan irisan salmon di tengah.

  3. Taburkan kacang, wijen, dan kerupuk di atasnya.

  4. Siram dengan saus plum manis.

  5. Ajak semua orang ambil sumpit panjang, lalu aduk bersama-sama sambil mengucapkan doa.

Tips kecil dari saya: jangan takut berantakan. Justru semakin semangat tossing, semakin asik suasananya.

Pelajaran yang Saya Petik dari Yee Sang

Dari pengalaman ikut tossing Yee Sang beberapa kali, saya belajar satu hal penting: makanan bukan cuma soal rasa, tapi juga soal cerita dan kebersamaan. Yee Sang mengajarkan bahwa keberuntungan itu bukan datang dari diri sendiri saja, tapi juga dari energi positif orang-orang di sekitar kita.

Lucunya, dulu saya sering berpikir, “Ah, ini cuma salad fancy aja.” Tapi setelah tahu filosofi tiap bahan, saya jadi lebih menghargai detail kecil di setiap hidangan tradisi. Apalagi ketika lihat anak-anak ketawa-ketawa rebutan sumpit, orang tua dengan wajah penuh harapan, dan suasana rumah yang hangat. Itu pengalaman yang nggak bisa dibeli dengan uang.

Sejarah Singkat Yee Sang

Saya dulu sempat mikir, “Siapa sih pertama kali kepikiran bikin salad warna-warni begini terus dilempar-lempar bareng?” Ternyata setelah baca-baca, asal-usul Yee Sang itu menarik banget.

Yee Sang berasal dari Tiongkok bagian selatan, tepatnya Guangdong, lalu dibawa oleh imigran ke Malaysia dan Singapura. Di sana hidangan ini berkembang jadi tradisi khusus Imlek. Bahkan ada versi yang bilang bahwa chef di Singapura pada tahun 1960-an lah yang mempopulerkan bentuk modernnya dengan saus plum manis dan ikan salmon.

Nah, karena peran diaspora Tionghoa cukup kuat di Asia Tenggara, tradisi Yee Sang akhirnya ikut masuk ke Indonesia, terutama di Medan, Batam, dan Jakarta. Jadi bisa dibilang, setiap kali kita ikutan tossing, itu sebenarnya kita ikut menjaga warisan budaya yang udah ribuan tahun usianya.

Tips Menikmati Yee Sang di Restoran

Kalau kamu pengen coba Yee Sang tanpa ribet masak sendiri, restoran Tionghoa biasanya sudah mulai menyediakan Yee Sang menjelang Tahun Baru Imlek. Tapi ada beberapa tips kecil yang saya pelajari dari pengalaman:

  1. Pesan Lebih Awal
    Restoran biasanya ramai banget di musim Imlek. Jadi kalau mau Yee Sang, pastikan booking dulu.

  2. Cek Pilihan Bahan
    Ada restoran yang pakai salmon segar, ada juga yang pakai abalone atau lobster. Sesuaikan sama selera dan budget.

  3. Ajak Teman atau Keluarga
    Serius, makan Yee Sang sendirian itu nggak asik. Intinya kan tossing bareng. Jadi kalau mau feel-nya dapat, ajak minimal 4–5 orang.

  4. Jangan Malu Ribut
    Di meja Yee Sang, justru seru kalau agak berisik. Teriak doa, lempar tinggi-tinggi, biar vibes Imleknya dapet.

Saya pernah malu-malu waktu pertama kali tossing di restoran, sumpit saya cuma goyang dikit. Akhirnya saya cuma ngerasa “oh, gitu aja ya?” Setelah coba full power—sampai bahan Yee Sang beterbangan—baru deh saya ngerti serunya.

Variasi Modern Yee Sang

Zaman sekarang, Yee Sang nggak melulu harus klasik. Kreativitas chef bikin kuliner ini makin berwarna.

  • Yee Sang Buah Tropis → pakai mangga, nanas, bahkan dragon fruit. Rasanya segar dan cocok buat yang nggak suka ikan mentah.

  • Vegetarian Yee Sang → bahan utamanya full sayuran, jamur, dan kacang. Cocok buat yang jaga pola makan.

  • Luxury Yee Sang → beberapa restoran mewah bahkan pakai abalone, scallop, atau lobster. Biasanya ini harganya bikin kaget, tapi kalau buat acara spesial ya why not.

  • Mini Yee Sang Personal → tren terbaru, ada yang bikin Yee Sang versi porsi kecil. Jadi nggak harus rame-rame, meski menurut saya agak kurang greget.

Saya pribadi pernah nyobain versi buah, dan surprisingly enak banget. Rasanya lebih segar, cocok buat yang nggak biasa makan sashimi.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Soto Ceker: Rahasia Gurih dan Empuk yang Bikin Ketagihan 2025 disini

About The Author