June 2, 2025
Bangka Botanical Garden

Waktu pertama masuk ke area Bangka Botanical Garden, suasananya langsung beda. Udara di sini tuh sejuk banget, padahal gue datang siang-siang pas matahari lagi galak-galaknya. Mungkin karena banyaknya pohon rindang dan danau-danau kecil yang tersebar di dalam taman.

Salah satu bagian favorit gue adalah area kebun buah. Ada pohon mangga, jambu, durian, sampai tanaman yang nggak gue kenal tapi baunya wangi banget. Jalur-jalurnya juga udah rapi, bisa buat jalan santai sambil ngobrol atau sekadar leyeh-leyeh.

Oh iya, Bangka Botanical Garden juga punya spot danau yang tenang banget. Gue sempet duduk lama di sana sambil ngopi dari bekal termos sendiri (nggak nemu kafe waktu itu). Ada beberapa bangku kayu, dan kadang lo bisa lihat burung-burung kecil mampir nyari makan. Damai banget.

Ada juga area peternakan. Gue sempat ngintip sapi dan kambing di kandang, kelihatan sehat dan dijaga bersih. Kalau bawa anak-anak, ini bisa jadi tempat edukatif banget. Di satu sisi lain, ada area budidaya ikan, dan tanaman hidroponik yang wow banget — rapi, bersih, dan bikin penasaran pengin nyoba di rumah.

Yang unik, banyak area di Bangka Botanical Garden ini nggak dibuat mewah. Nggak ada beton atau keramik mahal, tapi semuanya tertata alami. Tanah, kayu, bambu, dan elemen lokal jadi elemen utama. Tapi justru itu yang bikin BBG punya daya tarik khas — terasa dekat dan membumi.

Kenapa Bangka Botanical Garden Jadi Destinasi Wisata yang Patut Diperhitungkan?

Rekreasi Bangka Botanical Garden (BBG), Oase Hijau di Pulau Bangka

Nah, ini bagian yang cukup emosional buat gue. Karena BBG bukan cuma destinasi wisata buat healing atau foto-foto. Travels Bangka Botanical Garden adalah simbol perubahan positif. Dari lahan rusak ke tempat penuh manfaat. Dan bukan cuma buat wisatawan, tapi juga buat warga sekitar detikcom.

Gue sempet ngobrol sama petugas kebun yang jaga di area tanaman obat. Dia cerita, banyak warga sekitar yang sekarang bisa kerja dan belajar bercocok tanam dari Bangka Botanical Garden. Anak-anak sekolah juga sering datang buat belajar langsung di lapangan.

Buat wisatawan, BBG ini tempat yang pas buat lepas dari hiruk-pikuk. Kalau udah terlalu sering main ke pantai di Bangka, datang ke BBG tuh bener-bener jadi alternatif wisata yang nggak bosenin. Cocok buat keluarga, pasangan, atau solo traveler kayak gue yang cuma pengin ngadem dan berpikir jernih.

Apalagi, akses ke BBG ini gampang banget dari pusat kota Pangkalpinang. Cuma butuh waktu sekitar 15-20 menit naik mobil atau motor.

Gue juga lihat tren kunjungan ke sini makin naik, terutama pas akhir pekan dan musim liburan. Bahkan udah banyak travel agent lokal yang masukin BBG sebagai bagian dari paket wisata mereka.

Pengalaman Pribadi Mengunjungi BBG: Dari Ragu Jadi Ketagihan

Gue harus jujur, pas pertama diajak ke BBG, ekspektasi gue nol besar. Gue pikir ini cuma taman biasa. Tapi pas masuk, liat keseriusan tata kelola, lihat anak-anak sekolah belajar bercocok tanam sambil ketawa-tawa, lihat kolam ikan yang jernih… gue langsung merasa salah.

Gue datang siang, jalan kaki muter-muter sendirian. Pas di area pohon buah, ada satu nenek yang juga lagi duduk-duduk sama cucunya. Kita sempat ngobrol, dan dia bilang tiap minggu ke sini buat ngajak cucunya lari-lari, biar nggak melulu main HP. Duh, gue langsung mikir, ini taman bukan cuma buat healing, tapi buat menyatukan keluarga juga.

Gue sempat nyasar sedikit ke bagian semak karena jalan nggak pakai papan petunjuk waktu itu. Tapi malah ketemu petugas yang ramah banget, langsung diajak muter-muter dan dikasih penjelasan soal sistem irigasi mereka yang pakai air hujan. Gue baru tahu, ternyata bisa irit air segitunya.

Pas sore menjelang, langit mulai oranye dan BBG terasa makin magis. Gue ambil waktu buat duduk di bangku kayu deket danau kecil. Sambil ngopi dan liat matahari turun pelan, hati gue adem. Beneran. Kayak ada rasa puas dan bersyukur bisa nginjek tempat kayak gini.

Tips Mengunjungi Bangka Botanical Garden: Biar Nggak Cuma Numpang Lewat

Nah, ini bagian penting. Buat lo yang pengin ke Bangka Botanical Garden , nih gue kasih beberapa tips dari pengalaman pribadi biar kunjungan lo maksimal dan nggak kayak gue yang awalnya bingung:

  1. Datang Pagi atau Sore
    Siang-siang itu panas banget, meskipun banyak pohon rindang. Pagi jam 8–10 atau sore jam 3–5 itu waktu paling enak.

  2. Bawa Minuman dan Snack Sendiri
    Waktu gue ke sana, belum ada kantin. Jadi sedia termos air, camilan, dan mungkin roti buat ganjal perut. Tapi please, jangan ninggalin sampah ya.

  3. Pakai Sepatu Nyaman
    Ini wajib. Jalanan di Bangka Botanical Garden itu tanah dan kadang berkerikil. Sandal bisa bikin kaki lecet, apalagi kalau hujan.

  4. Siapin Kamera atau HP Full Baterai
    Banyak banget spot estetik yang sayang kalau dilewatkan. Tapi jangan terlalu sibuk foto sampai lupa nikmatin suasana.

  5. Jangan Takut Nanya Petugas
    Mereka ramah banget dan biasanya suka kasih info seru yang nggak ada di papan penjelasan. Kadang malah bisa dapat mini tour gratis.

  6. Bawa Topi atau Payung Kecil
    Cuaca tropis itu unpredictable. Bisa panas banget atau tiba-tiba gerimis. Jadi lebih baik siap.

Menanam Harapan di Tanah Bekas Tambang

Mengenal Bangka Botanical Garden, Wisata Eksotis yang Tersembunyi di Belitung

Gue pulang dari Bangka Botanical Garden dengan satu perasaan kuat: harapan itu bisa ditanam, bahkan di tanah yang pernah mati.

BBG bukan cuma tempat wisata. Ini adalah bukti bahwa kalau kita serius memperbaiki alam, hasilnya bisa luar biasa. Buat lo yang suka jalan-jalan, suka alam, atau cuma pengin tempat buat mikir dan ngopi dalam damai — BBG wajib masuk bucket list lo kalau ke Bangka.

Dan yang paling gue suka: lo nggak cuma dapet foto bagus atau udara segar. Lo juga bawa pulang cerita dan pelajaran tentang perubahan, ketekunan, dan pentingnya merawat bumi — bahkan mulai dari satu hektar kecil yang ditanami dengan niat tulus.

Pengalaman Mengunjungi Bangka Botanical Garden

Saya masih ingat pertama kali menginjakkan kaki di Bangka Botanical Garden. Rasanya seperti masuk ke dunia lain. Saya berangkat dari pusat kota Pangkalpinang pagi-pagi sekali, karena kata orang, suasana pagi di Bangka Botanical Garden  itu segar banget. Dan memang benar. Begitu sampai, saya langsung disambut udara yang bersih dan hamparan hijau sejauh mata memandang.

Anak saya yang biasanya rewel pun tiba-tiba senyum-senyum sendiri saat melihat sapi-sapi berkeliaran di padang rumput. Ternyata, di Bangka Botanical Garden ini selain tanaman, ada juga peternakan terpadu. Ada sapi, kambing, bahkan kolam ikan. Saya jadi ingat pelajaran IPA saat mengajar anak-anak: inilah contoh sistem pertanian dan peternakan terpadu yang ideal!

Kami juga sempat berjalan-jalan ke area kebun buah. Buah naga, jambu kristal, dan kelapa terlihat tertata rapi. Ada spot edukatif di mana pengunjung bisa belajar cara menanam dan merawat tanaman. Anak saya pun sempat mencicipi buah naga segar yang dipetik langsung. Manisnya luar biasa!

Sore hari, saya duduk di gazebo dekat danau buatan sambil menyeruput air kelapa muda. Saya mengobrol dengan salah satu petugas di sana. Ternyata Bangka Botanical Garden ini memang dibangun dengan visi besar: menggabungkan wisata, edukasi, dan pertanian berkelanjutan. Salut!

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Playcenter Family: Serunya Quality Time Bareng Keluarga di Tempat Bermain Favorit disini

About The Author