
Kalau ditanya tempat mana yang nggak pernah bikin bosan di Jakarta, saya langsung jawab: kota tua jakarta. Serius deh, meskipun udah berkali-kali ke sana, tetap aja ada rasa penasaran dan takjub setiap kali menginjakkan kaki.
Dulu saya kira kota tua jakarta cuma bangunan tua yang cocok buat foto-foto. Tapi setelah benar-benar menyusuri tiap sudutnya, ngobrol sama pedagang, mampir ke museum, dan nongkrong sambil liat orang lalu-lalang… wah, rasanya kayak lagi time-travel.
Keindahan Wisata Kota Tua Jakarta
Pertama kali saya Travels ke Kota Tua, saya langsung disambut nuansa khas zaman kolonial. Bangunan-bangunan tua dengan arsitektur Belanda itu… aduh, cantik banget. Walau sudah usang, justru itulah pesonanya.
Ada satu momen yang saya ingat banget: waktu matahari mulai tenggelam dan langit berubah oranye keemasan, suasana di alun-alun Fatahillah berubah magis. Gedung tua jadi siluet, dan lampu-lampu mulai menyala. Bener-bener Instagramable, tapi juga menenangkan.
Tempat yang wajib dikunjungi cnnindonesia?
Museum Fatahillah — ini pusatnya sejarah Batavia.
Museum Wayang — saya awalnya nggak terlalu tertarik, tapi ternyata keren banget.
Museum Bank Indonesia — wow! Interiornya modern banget tapi tetap historical.
Kafe Batavia — tempat ngopi paling ikonik di sana, gaya vintage tapi classy.
Dan jangan lupakan jalan-jalan di sekitar Kali Besar, yang sekarang makin kece dengan trotoar bersih, tempat duduk, dan mural-mural artistik.
Kegiatan Seru Selama di Kota Tua Jakarta
Nah, kalau kamu mikir kota tua jakarta cuma tempat foto-foto, kamu salah besar, bro. Banyak banget yang bisa dilakuin di sana!
1. Sewa Sepeda Ontel
Ini harus banget dicoba. Di alun-alun, kamu bisa sewa sepeda warna-warni lengkap sama topi caping retro. Saya pertama agak malu, tapi pas udah keliling sambil naik sepeda, eh jadi seru banget. Apalagi kalau ramean!
2. Hunting Foto
Saya bukan fotografer profesional, tapi bawa kamera atau bahkan HP doang udah cukup buat dapet hasil keren di sini. Background bangunan Belanda, jendela tua, dan suasana jalan batu bikin tiap sudut jadi spot menarik.
3. Ngobrol sama Pedagang
Waktu itu saya beli lukisan kecil dari seniman lokal. Nggak cuma dapet karya seni, tapi juga cerita. Mereka tuh ramah-ramah, dan kadang punya cerita unik soal sejarah tempat itu. Gratis insight!
4. Kulineran
Deket-deket situ banyak makanan enak. Ada yang jual kerak telor, es selendang mayang, sampai kafe-kafe hidden gem. Saya sendiri suka mampir ke kedai kopi pinggir jalan, yang jual kopi tubruk khas Betawi. Nikmat!
5. Masuk Museum
Ini favorit saya. Selain adem (AC-nya dingin, ya maklum Jakarta panas), isinya bener-bener bikin kagum. Liat peta Batavia kuno, perabot zaman kolonial, hingga uang-uang jadul zaman Hindia Belanda.
Mengapa Wisata kota tua jakarta Jakarta Sangat Terkenal?
Saya bisa bilang: kota tua jakarta itu jantung nostalgia-nya Jakarta.
Sejarah yang kuat – kota tua jakarta dulunya pusat pemerintahan kolonial Belanda. Jadi setiap bangunan punya cerita, bukan cuma tampilan.
Lokasi strategis – gampang diakses dari mana aja. Naik KRL turun Stasiun Jakarta Kota, tinggal jalan dikit sampai.
Visual yang unik – banyak orang, terutama turis lokal dan mancanegara, datang karena suasananya beda. Bukan modern, tapi tetap bikin betah.
Budaya hidup – ini yang bikin kota tua jakarta beda. Bukan museum mati, tapi kawasan hidup. Ada seniman jalanan, musisi, pedagang, semua ikut “meramaikan” sejarah itu.
Saya juga sering denger cerita orang luar Jakarta yang bilang Kota Tua itu “versi mini dari Eropa tropis.” Mungkin agak lebay ya, tapi ada benarnya juga sih.
Pengalaman Mengunjungi Kota Tua Jakarta
Jujur ya, saya sempat kapok ke kota tua jakarta pas pertama kali dulu.
Waktu itu hari Minggu, super ramai. Saya salah kostum pula, pakai sepatu kulit dan baju gelap. Alhasil, gerah dan lecet. Tapi setelah itu saya belajar.
Sekali waktu saya datang pagi-pagi, sekitar jam 7. Wah, itu beda banget. Suasana masih sepi, udaranya lebih segar, dan saya bisa lihat warga sekitar mulai buka dagangan, musisi mulai nyetem gitar, dan suasana alun-alun masih tenang. Waktu itu saya duduk di bangku deket Museum Wayang, sambil ngopi sachet dari warung kecil. Rasanya… damai banget.
Lain waktu saya ajak keluarga. Anak saya suka banget main sepeda ontel dan lihat wayang. Istri saya sibuk foto-foto, katanya lighting di sana alami banget. Saya sendiri puas ngopi dan ngobrol sama orang lokal, yang cerita soal kampung mereka dulu pernah kena gusur demi renovasi kota tua jakarta. Sedih sih, tapi mereka bilang sekarang kondisi udah jauh lebih baik.
Tips Mengunjungi Kota Tua Jakarta
Ini penting banget nih, buat kamu yang baru pertama kali ke sana. Berdasarkan pengalaman pribadi, berikut beberapa tips praktis biar pengalamanmu makin oke:
Datang pagi atau sore
Hindari jam 12 siang, panas banget. Pagi jam 7–9 atau sore jam 4–6 adalah waktu terbaik.Pakai pakaian nyaman
Jangan kayak saya waktu pertama ke sana. Pakai baju terang dan sepatu yang empuk, karena bakal banyak jalan kaki.Bawa air minum sendiri
Air mineral di sekitar alun-alun kadang dijual lebih mahal. Lumayan kan kalau bawa botol sendiri.Bawa uang cash kecil
Pedagang kaki lima kadang nggak punya QRIS. Jadi siapin recehan buat beli jajanan atau oleh-oleh.Hati-hati barang bawaan
Tempat wisata ramai pasti rawan copet. Simpan HP dan dompet di tempat aman. Nggak usah lebay, tapi tetap waspada.Ikuti tur lokal kalau bisa
Ada tur jalan kaki yang bisa kamu ikuti, dipandu guide lokal. Harganya murah dan kamu dapat insight keren soal sejarah tiap sudut.Jangan buang sampah sembarangan
Ini klasik sih, tapi saya masih suka lihat orang nyampah. Padahal tempat sampah ada di mana-mana.
Kota Tua Bukan Sekadar Tempat Wisata
Buat saya pribadi, Kota Tua bukan cuma destinasi foto-foto. Ini tempat belajar, tempat mengenang, tempat ngopi santai, dan tempat melihat Indonesia dari sisi yang berbeda.
Mungkin kamu juga pernah merasa jenuh sama Jakarta yang hiruk-pikuk. Coba deh mampir ke kota tua jakarta. Duduk sebentar, tarik napas dalam, lihat sekeliling. Kadang, kita nggak butuh pergi jauh untuk merasa jauh dari keramaian.
Oh iya, terakhir, jangan lupa ajak teman atau keluarga ya. Karena Kota Tua Jakarta itu paling asyik kalau dinikmati bareng. Tapi kalau lagi pengen sendirian juga nggak apa-apa, justru lebih banyak momen reflektif.