June 5, 2025
Social Media Fatigue

Social Media Fatigue Jujur ya, dulu saya pikir media sosial itu cuma buat hiburan dan koneksi sama teman-teman. Tapi lama-lama, yang namanya social media fatigue itu beneran health nyata dan bikin capek mental, lho. Social media fatigue itu intinya kelelahan emosional, mental, bahkan fisik yang muncul gara-gara penggunaan media sosial yang berlebihan. Bukan cuma dari segi waktu, tapi juga dari wikipedia beban psikologis yang ditimbulkan.

Kalau kamu sering ngerasa:

  • Lelah banget walaupun cuma scroll Instagram atau Facebook sebentar

  • Malas buka medsos tapi gak bisa stop juga

  • Rasanya kayak dikontrol sama notifikasi dan update-an yang gak penting

  • Mudah stres atau cemas gara-gara baca komentar negatif atau berita viral yang bikin pusing

Ya, itu tanda-tanda social media fatigue. Saya sendiri ngalamin ini sekitar setahun terakhir. Awalnya cuma males buka Instagram, tapi lama-lama saya sadar ini bukan cuma males doang, tapi mental saya emang udah capek banget.

Pengalaman Pribadi: Kapan Social Media Bikin Saya Lelah Banget?

Saya ingat banget, suatu hari saya habis cek HP pagi-pagi, cuma mau liat update teman-teman. Tapi, eh, tiba-tiba malah scroll tanpa henti selama satu jam! Padahal banyak kerjaan yang harus dikerjain. Waktu itu saya jadi lupa makan siang dan malah merasa makin stress karena udah telat kerja.

Social Media Fatigue

Beberapa minggu setelahnya, saya mulai sering ngerasa gak fokus, mood naik turun, dan sering banget overthinking gara-gara baca berita-berita heboh di Twitter. Malah pernah suatu malam saya susah tidur karena kepikiran komentar negatif yang saya baca di postingan teman.

Dari situ saya mulai sadar, social media fatigue itu bukan cuma soal waktu online tapi juga bagaimana konten dan interaksi di media sosial mempengaruhi kesehatan mental kita.

Apa Penyebab Social Media Fatigue?

Buat saya, ada beberapa hal yang bikin social media fatigue jadi makin parah:

1. Scroll Tanpa Tujuan

Sering banget kan kita buka medsos cuma buat “ngisi waktu” tapi ujung-ujungnya malah buang waktu tanpa dapat apa-apa? Ini bikin kepala penat dan malah bikin gak produktif.

2. Overload Informasi dan Berita Negatif

Media sosial penuh dengan berita dan opini yang kadang bikin stres. Apalagi kalau kamu tipe yang gampang kebawa perasaan atau overthinking, ini jadi bom waktu buat kesehatan mental.

3. Tekanan Sosial dan Perbandingan

Lihat postingan orang lain yang selalu tampak “sempurna” bikin kita jadi gak puas sama diri sendiri. Saya sempat jatuh ke perangkap ini, merasa kurang atau gagal gara-gara terus bandingin diri sendiri dengan orang lain di medsos.

4. Notifikasi yang Gak Pernah Berhenti

Suara notifikasi yang terus muncul bikin kita gak pernah benar-benar tenang. Rasanya seperti harus selalu siap dan tanggap, padahal kadang itu cuma hal-hal kecil yang sebenarnya gak penting.

Tanda-Tanda Saya Mengalami Social Media Fatigue

Social Media Fatigue

Saya yakin kamu juga pernah ngalamin beberapa tanda ini:

  • Rasa jenuh dan bosan berat sama medsos

  • Malas berinteraksi, padahal biasanya aktif

  • Perasaan cemas atau sedih setelah main medsos

  • Susah tidur karena masih mikirin apa yang kamu lihat di timeline

  • Sering merasa overwhelmed dan gak semangat

Kalau kamu baca ini dan mikir “Ya, itu saya banget!”, berarti kamu mungkin lagi kena social media fatigue juga.

Cara Saya Melawan Social Media Fatigue (Dan Bisa Kamu Coba Juga!)

Setelah sadar kondisi saya, saya mulai coba berbagai cara supaya gak terus-terusan kejebak di lingkaran social media fatigue. Berikut beberapa trik yang saya temukan sangat membantu:

1. Batasi Waktu Main Medsos

Saya pake fitur “screen time” di HP buat ngatur batas waktu. Kalau udah nyampe limit, saya harus rela stop dulu. Awalnya susah, tapi lama-lama terbiasa. Kalau kamu belum pernah coba, coba deh!

2. Buat Jadwal Khusus untuk Cek Medsos

Daripada buka medsos tanpa tujuan, saya buat jadwal harian kapan boleh cek medsos. Misalnya cuma pagi dan sore selama 15 menit. Ini bikin saya lebih fokus sama kerjaan dan gak gampang terdistraksi.

3. Bersihkan Feed dan Hapus Akun yang Bikin Stres

Saya mulai unfollow akun-akun yang sering bikin saya insecure atau merasa negatif. Gak apa-apa kok, medsos itu buat bikin kita happy, bukan buat bikin stress. Jadi selektiflah dengan siapa kamu berinteraksi.

4. Matikan Notifikasi yang Tidak Penting

Notifikasi itu bisa jadi sumber stres tanpa kita sadar. Jadi saya matikan notifikasi kecuali dari orang terdekat atau hal penting yang memang perlu cepat saya tanggapi.

5. Ganti Aktivitas dengan Hal Positif

Kalau lagi bosan atau pengen main medsos, saya coba ganti dengan olahraga ringan, baca buku, atau sekedar jalan-jalan sebentar. Ternyata cara ini efektif banget buat bikin kepala fresh dan mood balik oke.

Mengapa Penting Mengatasi Social Media Fatigue?

Mungkin kamu mikir, “Ah, ini kan cuma main medsos biasa aja.” Tapi percayalah, kalau gak diatasi, social media fatigue bisa berdampak besar ke kualitas hidupmu. Saya pernah merasa gak semangat ngapa-ngapain gara-gara terus-terusan merasa capek dan stres karena medsos.

Social Media Fatigue

Kesehatan mental itu penting, dan media sosial bisa jadi pedang bermata dua. Kalau kita gak bijak menggunakannya, bisa bikin kita makin capek, cemas, bahkan depresi ringan.

Apa Kata Para Ahli Tentang Social Media Fatigue?

Beberapa riset juga menunjukkan social media fatigue ini nyata dan berpengaruh. Menurut studi dari University of Pennsylvania, penggunaan media sosial yang berlebihan bisa meningkatkan perasaan kesepian dan depresi. Jadi, bukan cuma perasaan kita aja yang ngawur, tapi memang ada dasar ilmiahnya.

Kesimpulan: Social Media Itu Harusnya Jadi Teman, Bukan Beban

Dari pengalaman saya, social media fatigue itu sesuatu yang sering kita anggap sepele, tapi kalau gak diatasi bisa berbahaya. Media sosial harusnya jadi alat yang membantu kita tetap terhubung dan mendapat inspirasi, bukan bikin kita stres dan capek.

Jadi, jangan takut buat setting batas, jaga kesehatan mental kamu, dan gunakan media sosial secara bijak. Ingat, hidup nyata di luar layar itu jauh lebih berharga!

Baca Juga Artikel Ini: Aneurisma Berry: Penyebab, Gejala, dan Penanganan yang Harus Anda Ketahui

About The Author